Monday 30 March 2009

EMOSI

Pintu mata hatimu telah tertutup oleh luapan emosimu
membuatmu tak lagi bisa berpikir jernih terhadap sesuatu
prasangka buruk membuatmu terjebak oleh halusinasi yang menghantui dirimu
kebencian perlahan mengubah dirimu menjadi orang selama ini selalu kau benci
akhirnya tanpa kau sadari dirimu tiada bedanya dengan mereka
perlahan jati dirimu termakan oleh luapan emosimu sendiri
kau tuduh mereka mencuci otakmu
padahal tanpa kau sadari otakmu tercuci oleh emosimu sendiri
kau palingkan dirimu dari sebuah fakta yang ada
karena kau tak mampu menerima perbedaan yang ada
kau tutup rapat kupingmu dari nasehat orang yang kau anggap berbeda
hingga akhirnya dirimu menjadi seorang penyendiri
yang tenggelam dalam lautan emosi nan abadi

masih pantaskah dirimu mengaku pahlawan
masih pantaskah dirimu mengaku pejuang
tatkala kau tak dapat lagi menerima sebuah perbedaan
tatkala kau tak bisa bergabung dengan mereka yang menentang
karena kau hanya ingin pendapatmu yang paling benar
walau kau tahu hal itu tidaklah selamanya benar

apa yang sebenarnya kau cari ?
jikalau kau inginkan keadilan ?
lalu kenapa kau bangunkan kebencian?
jikalau kau inginkan kebenaran ditegakkan ?
lalu kenapa kau hidupkan permusuhan ?
hanya karena kau tak mampu menerima perbedaan ?

lalu………………….
siapa sebenarnya yang sedang kau bohongi ?
kami………..
ataukah dirimu sendiri……………..
hanya kau yang mengetahui jawabannya sendiri
karena jika kau mau jujur pada dirimu sendiri
maka kau akan bisa melihat dengan mata hatimu
bahwa otakmu tercuci oleh lautan emosimu sendiri