Sunday 16 November 2008

SYAIR-SYAIR JIHAD

Apa untuk Jihad di Sana Ada yang Mencari Jalan ?

Bagi setiap musibah ada penghibur yang meringankannya
Tapi bagi yang menimpa Islam tiada penghiburnya
Sampai semua mihrob menangis padahal ia benda mati
Bahkan seluruh mimbar merintih sedangkan ia kayu jati
Seorang `Abid yang tunduk kepada Alloh lagi penuh kekhusyu`an
Sedang air mata dari kedua pipinya bercucuran
Kini masjid-masjid telah menjadi gereja di waktu maghrib
Tidak ada di dalamnya selain lonceng dan kayu salib
Itulah musibah melupakan apa yang telah lalu
Dan tidak mungkin lupa walau waktu telah lama berlalu…

Wahai para penunggang kuda yang kurus kelelahan
Seolah ia burung penyambar dalam bidang pacuan
Wahai para penyandang pedang India yang tajam
Seolah ia bara api di kegelapan malam yang kelam
Wahai orang-orang bercengkrama di belakang sungai karena gembira
Di negerinya mereka memiliki kejayaan dan kuasa…

Apa kalian telah mengetahui berita tentang Islam sekarang
Sungguh para pengendara telah berjalan dengan berita mereka
Sungguh banyak para tokoh meminta bantuan
Sedang mereka tawanan dan terbunuh
Namun tidak bergeming satupun manusia
Kenapa saling memutus dalam Islam di antara kalian
Sedang kalian wahai hamba-hamba Alloh adalah Saudara
Apa tidak ada jiwa-jiwa besar yang memiliki cita-cita
Apa terhadap kebaikan ini ada penolong dan pembela…

Hai orang-orang yang untuk membela suatu kaum telah terpecah banyak golongan
Yang karenanya mereka diserang kekafiran dan kedurjanaan
Kemarin mereka raja-raja di istana mereka
Sekarang dalam belenggu kekafiran mereka menjadi sahaya
Andai engkau melihat mereka bingung tiada penunjuk jalan
Berbagai pakaian kehinaan mereka telah rasakan
Andai engkau lihat tangisan mereka saat diperjual-belikan
Tentu engkau terperangah dan diliputi kepedihan…

Ya Robb, bayi dan sang ibu telah dipisahkan
Sebagaimana ruh telah dijauhkan dari badan
Sang puteri yang tak pernah dilihat matahari dengan terbuka
Seolah ia berlian dan batu permata
Kini digiring si bule sebagai budak seraya dihinakan
Matanya menangis dan hati penuh keheranan
Untuk seperti ini hati luluh karena kesedihan
Andai di hati ini ada Islam dan keimanan
Apa untuk Jihad disana ada yang mencari jalan…

Sungguh surga peristirahatan telah penuh dengan hiasan
Bidadari dan para pelayan telah menengok dari kamar-kamar
Mendapatkan kebaikan ini demi Alloh mereka para pendekar
Kemudian sholawat kepada Al-Mukhtar dari Alloh semoga di limpahkan
Sepanjang angin berhembus dan berguncang dahan pepohonan…

Wednesday 12 November 2008

Wanita dalam ISLAM

Umar bin Khathab pernah berkata, “Pada masa jahiliyah, wanita itu tak ada harganya bagi kami. Sampai akhirnya Islam datang dan menyatakan bahwa wanita itu sederajat dengan laki-laki.”

Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri tiga kali quru’. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Baqarah: 228)

Persamaan yang dimaksudkan oleh Islam ini meliputi segala aspek, termasuk masalah hak dan kewajiban. Hal ini sangat dipahami oleh para wanita Islam dan oleh karenanya mereka pegang ajaran Islam dengan sangat kuat. Khadijah, Umu Habibah, Ummu Salamah dan Nusaibah binti Ka’ab adalah sebagian contoh dari para wanita tersebut.

Adapun peran wanita dalam rumah tangga tak kalah besarnya. Rasulullah mengatakan bahwa wanita adalah juga pemimpin di rumah dan ia akan dimintakan pertanggungjawaban atas perannya tersebut. Dalam sejarah para muslimah telah memainkan perannya dalam berbagai bidang; di medan jihad, di masjid dan juga di rumah. Namun dengan tetap menjaga akhlaq dan adab Islami. Ini dilakukan dengan tetap menjaga perannya yang utama yaitu mendidik anak, menjaga keluarga yang dibangun atas mawaddah dan rahmah, juga tetap menciptakan suasana tenang dan damai dalam rumah tangga.

Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan dari bulu domba, bulu unta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan sampai waktu. (Q.S. An-Nahl: 80)

Sunday 2 November 2008

Surat UNTUK kekasih

Allah yang Maha Pemurah…

Terima kasih Engkau telah menciptakan dia
dan mempertemukan saya dengannya.

Terima kasih untuk saat - saat indah
yang dapat kami nikmati bersama.

Terima kasih untuk setiap pertemuan
yang dapat kami lalui bersama.

Saya datang bersujud dihadapanMU…

Sucikan hati saya ya Allah, sehingga dapat melaksanakan kehendak dan rencanaMU dalam hidup saya.

Ya Allah, jika saya bukan pemilik tulang rusuknya, janganlah biarkan saya merindukan kehadirannya…
janganlah biarkan saya, melabuhkan hati saya dihatinya..
kikislah pesonanya dari pelupuk mata saya dan jauhkan dia dari relung hati saya…

Gantilah damba kerinduan dan cinta yang bersemayam didada ini dengan kasih dari dan padaMU yang tulus, murni…
dan tolonglah saya agar dapat mengasihinya sebagai sahabat.

Tetapi jika Engkau ciptakan dia untuk saya…
ya Allah tolong satukan hati kami…
bantulah saya untuk mencintai, mengerti dan menerima dia seutuhnya…
berikan saya kesabaran, ketekunan dan kesungguhan untuk memenangkan hatinya…

Ridhoi dia, agar dia juga mencintai, mengerti dan mau menerima saya dengan segala kelebihan dan kekurangan saya
sebagaimana telah Engkau ciptakan…

Yakinkanlah dia bahwa saya sungguh - sungguh mencintai dan rela membagi suka dan duka saya dengan dia…

Ya Allah Maha Pengasih, dengarkanlah doa saya ini…
lepaskanlah saya dari keraguan ini menurut kasih dan kehendakMU…

Allah yang Maha kekal, saya mengerti bahwa Engkau senantiasa memberikan yang terbaik untuk saya…
luka dan keraguan yang saya alami, pasti ada hikmahnya.

Pergumulan ini mengajarkan saya untuk hidup makin dekat kepadaMU untuk lebih peka terhadap suaraMU yang membimbing saya menuju terangMU…

Ajarkan saya untuk tetap setia dan sabar menanti tibanya waktu yang telah Engkau tentukan….

Jadikanlah kehendakMU dan bukan kehendak saya yang menjadi dalam setiap bagian hidup saya…

Ya Allah, semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkan permohonanku.

Amien.

PEREMPUAN

Dia yang diambil dari tulang rusuk. Jika
Tuhan mempersatukan dua orang yang
berlawanan sifatnya, maka itu akan
menjadi saling melengkapi. Dialah
penolongmu yang sepadan, bukan sparing
partner yang sepadan.

Keti ka pertandingan dimulai, dia tidak
berhadapan denganmu untuk melawanmu,
tetapi dia akan berada bersamamu untuk
berjaga-jag a di belakang saat engkau
berada di depan atau segera
mengembali kan bola ketika bola itu
terlewat olehmu, dialah yang akan
menutupi kekuranganmu.

Dia ada untuk melengkapi yang tak ada
dalam laki-laki : perasaan, emosi,
kelemahlem butan, keluwesan, keindahan,
kecant ikan, rahim untuk melahirkan,
mengu rusi hal-hal sepele…��� hingga
ketika laki-laki tidak mengerti hal-hal
itu, dialah yang akan menyelesaikan
bag iannya…sehingga tanpa kau sadari
ketika kau menjalankan sisa hidupmu…
kau menjadi lebih kuat karena
kehadirann ya di sisimu.

Jika ada makhluk yang sangat bertolak
belakang , kontras dengan lelaki, itulah
perempuan. Jika ada makhluk yang sanggup
menaklukk an hati hanya dengan sebuah
senyuman, itulah perempuan.
Ia tidak butuh argumentasi hebat dari
seorang laki-laki… tetapi ia butuh
jaminan rasa aman darinya karena ia ada
untuk dilindungi…. tidak hanya secara
fisik tetapi juga emosi.

Ia tidak tertarik kepada fakta-fakta
yang akurat, bahasa yang teliti dan
logis yang bisa disampaikan secara
detail dari seorang laki-laki, tetapi
yang ia butuhkan adalah perhatiannya…
k ata-kata yang lembut…
ungkapa n-ungkapan sayang yang sepele…
namun baginya sangat berarti…
membua tnya aman di dekatmu….

B atu yang keras dapat terkikis habis
oleh air yang luwes, sifat laki-laki
yang keras ternetralisir oleh kelembutan
peremp uan. Rumput yang lembut tidak
mudah tumbang oleh badai dibandingkan
deng an pohon yang besar dan rindang…
sepert i juga di dalam kelembutannya di
situlah terletak kekuatan dan ketahanan
yang membuatnya bisa bertahan dalam
situasi apapun.

Ia lembut bukan untuk diinjak, rumput
yang lembut akan dinaungi oleh pohon
yang kokoh dan rindang. Jika lelaki
berpikir tentang perasaan wanita, itu
sepersekian dari hidupnya…. tetapi
jika perempuan berpikir tentang perasaan
lelaki, itu akan menyita seluruh
hidupnya. ..Karena perempuan diciptakan
dari tulang rusuk laki- laki, karena
perempuan adalah bagian dari
laki-laki… apa yang menjadi bagian
dari hidupnya, akan menjadi bagian dari
hidupmu. Keluarganya akan menjadi
keluarga barumu, keluargamu pun akan
menjadi keluarganya juga. Sekalipun ia
jauh dari keluarganya, namun ikatan
emosi kepada keluarganya tetap ada
karena ia lahir dan dibesarkan di
sana…. karena mereka, ia menjadi
seperti sekarang ini. Perasaannya
terha dap keluarganya, akan menjadi
bagian dari perasaanmu juga… karena
kau dan dia adalah satu…. dia adalah
dirimu yang tak ada sebelumnya. Ketika
pertanding an dimulai, pastikan dia ada
di bagian lapangan yang sama denganmu

Palestina: dalam sebuah pertunjukan layar lebar

Palestina adalah sebuah tragedi

Tragedi layar lebar

Yang memperoleh award

Dengan jumlah penonton buta terbanyak

Wow, mengagumkan

Intifadhoh,

Sebuah kisah perjuangan klasik

Rakyat palestina

Mempertahankan sejengkal tanah suci

Al Quds,

Sejuta pasang mata menatap

Tiada lelah

Menyaksikan drama pembantaian

Terhadap rakyat tiada berdosa

Oleh tentara kafir laknatullah

Yahudi Israil

Penembakan membabi buta

Atas as syahid al Aqso adalah sandiwara?

Penjamahan liar terhadap wanita-wanita palestina

Adalah sandiwara?

Penghancuran rumah-rumah usang

Adalah rekayasa?

Hebat ya,

Israil begitu lihai mengubah fakta menjadi tipu daya

Dan sayangnya

Mereka berhasil menyihir sejuta pasang mata

sajak sajak Palestina

ajak sajak Palestina

( karya Habiburrahman El Syirazy )

Sajak-sajak yang akan saudara baca di bawah ini adalah sajak-sajak yang ditulis oleh seorang sastrawan Indonesia lulusan Universitas Al Azhar Cairo, Mesir. Pengasuh Pondok Pesantren karya dan wirausaha BASMALAH INDONESIA Ini telah memperoleh banyak penghargaan sejak sekolah di Madrasah Aliyah, salah satunya adalah the Most Favorite Book and Writer 2005 lewat novel fenomenalnya “ Ayat-Ayat Cinta “ yang menjadi best seller dalam waktu yang relatif singkat. Puisi-puisi ini ditulis dan di bacakan pada malam Peduli Umat: Poso dan Palestina, yang diadakan oleh KKS dan SINAI di Auditorium Wisma Nusantara, Nasr City, Cairo.

PESONA SAYYIDAH 'AISYAH RADIALLAHU ANHA (bag.II)

Setiap kali Sayyidah Aisyah (radhiyalahu ‘anha) bertemu dengan ayat “waqarna fii buyuutikunna” (Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu) [QS. Al-Ahzab: 33], menangis hingga airmatanya membasahi cadarnya. Kenapa beliau menangis? Beliau teringat peristiwa yang sangat disesalinya, peristiwa Perang Jamal (Ma’rakah Jamal). Menyesal karena tidak mengikuti petunjuk Allah Swt. yang tertuang dalam Al-Quran, sehingga darah umat Islam cukup banyak tercecer akibat perang saudara.

Penyesalan itu juga dialami oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib (radhiyallahu ‘anhu). Setelah melihat sejumlah mayat yang bergelimpangan, beliau memeluk putranya, Husein (radhiyallahu ‘anhu) lalu berkata, “Seandainya saya mati dua puluh tahun yang lalu, perang ini tidak akan terjadi.” Sahabat Husein (radliyallahu ‘anhu) adalah tipe sahabat yang tidak suka dengan peperangan. Maka sebelum Perang Jamal Terjadi, ketika Khalifah Ali (radliyallhau ‘anhu) hendak meninggalkan kota Madinah, putranya itu tidak mengizinkan pergi karena khawatir akan terjadi perang saudara. Mengingat itu Khalifah Ali bin Abi Thalib (radhiyallaahu ‘anhu) semakin sedih dan semakin erat memeluk putranya.

Sungguh setiap perjanalan sejarah umat ini penuh dengan mutiara hikmah dan pelajaran yang berharga. Sampai peristiwa peperangan yang penuh dengan siasat dan makar untuk mengalahkan musuh pun, banyak nasehat dan pesan yang kadang terlewatkan oleh kita yang mengaku pengikut setia Rasulullah Saw. dan para sahabat.

PESONA SAYYIDAH 'AISYAH RADIALLAHU ANHA

Setelah Ibnu Hazm menjelaskan tentang keutamaan istri-istri Nabi Shalallahu’alaihi wasallam atas para sahabat lainnya, dia berkata, “Jika hal itu telah ditetapkan, maka harus diakui bahwa mereka semua adalah makhluk yang paling utama setelah malaikat dan para Nabi. Bagaimana itu bisa terjadi, karena kita memiliki teks hadits Nabi Shalallahu’alaihi wasallam yang diriwayatkan dari Anas bin Malik: “Seseorang bertanya kepada Rasulullah, ‘Siapakah orang yang paling anda cintai, wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab ‘Aisyah‘. Orang itu kembali bertanya, ‘Lantas siapa dari kalangan lelaki?’ Beliau menjawab, ‘Ayahnya’. “”

Di lain pihak, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” Berarti perkataan beliau tentang keutamaan Aisyah bersumber dari wahyu Allah, dan bukan berdasarkan hawa nafsu beliau. Di samping itu, Aisyah lebih unggul dalam hal agama dibanding orang lain, termasuk Abu Bakar, Umar, Ali, dan Fatimah, maka tak heran jika Rasulullah lebih mencintainya.

Secara singkat keutamaan-keutamaan Sayyidah Aisyah Radiyallahu ‘anha adalah sebagai berikut :

  1. Gambar Aisyah pernah diperlihatkan kepada Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam sebelum Aisyah diciptakan di dalam rahim ibunya. Dalilnya, Nabi Shalallahu’alaihi wasallam pernah bermimpi dan diberi kabar gembira lewat mimpi tersebut bahwa Aisyah adalah bakal istrinya. Beliau berkata kepada Aisyah, “Aku pernah bermimpi melihatmu dua kali. Aku melihatmu mengenakan penutup muka dari sehelai sutra, kemudian seseorang berkata, ‘Ini adalah istrimu.’ Setelah kubuka, ternyata itu adalah engkau. Kemudian aku berkata, ‘Jika ini dari Allah, maka Dia pasti akan mewujudkannya.’” (HR. Al-Bukhari, Muslim).
  2. Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam menikahi Aisyah dalam keadaan ia masih gadis dan beliau tidak menikah dengan seorang gadis kecuali hanya dirinya.
  3. Wahyu pernah turun kepada Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam ketika beliau berada di rumah Aisyah.
  4. Penegasan terbebasnya diri Aisyah dari tuduhan perselingkuhan (dalam kasus hadits al-ifki) langsung turun melalui wahyu dari langit (Q.S An-Nur:11).
  5. Aisyah adalah orang yang paling dicintai oleh Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam.
  6. Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam pernah menunaikan shalat dan Aisyah berbaring melintang di depan beliau, dan hal itu tidak pernah beliau lakukan terhadap para istri beliau yang lain. “Bahwa Aisyah pernah tiduran di hadapan Nabi Shalallahu’alaihi wasallam ketika sedang shalat. Ketika sujud beliau menyentuhnya lalu Aisyah memegang kaki Rasulullah. Dan ketika beliau hendak berdiri maka Aisyah melepaskan pegangannya. ” (HR. Al-Bukhari).
  7. Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam tidak menikahi seorang wanita yang kedua orang tuanya ikut hijrah ke Madinah kecuali Aisyah.
  8. Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam biasa mandi bersama Aisyah di dalam satu bak air. “Aku biasa mandi bersama dengan Nabi Shalallahu’alaihi wasallam dengan satu bejana. Kami biasa bersama-sama memasukkan tangan kami (ke dalam bejana). ” (HR. Abdurrazaq dan Ibnu Syaibah).
  9. Ketika ruh Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam dicabut oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, beliau sedang berada dalam dekapan dan pelukan Aisyah.
  10. Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam meninggal dunia pada malam giliran Aisyah dan beliau dimakamkan di rumah atau bilik Aisyah.
  11. Aisyah adalah istri Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam yang pertama kali mendapat gelar “Ummul Mukminin“.
  12. Aisyah adalah satu-satunya istri Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam yang mendapat julukan dari beliau Al-Humaira (wanita cantik; kemerah-merahan pipinya).
  13. Aisyah adalah satu-satunya istri Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam yang paling banyak meriwayatkan hadits dari beliau. Hadits dari Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam yang ia riwayatkan kurang lebih mencapai 2210 hadits.
  14. Aisyah adalah istri Rasulullah yang paling banyak karyanya dan tidak pernah putus asa meskipun dimadu suaminya.